Perum Pegadaian
Dibantah, Pergantian Mendadak Chandra
Rabu, 3 November 2010 | 18:12 WIB
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Suasana Kantor Pegadaian.
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com - Senada dengan pernyataan Menteri BUMN Mustafa Abubakar sebelumnya, Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa, Parikesit Suprapto membantah penggantian Direktur Utama Perum Pegadaian terkesan tiba-tiba. Menurutnya, proses pengambilan keputusan sudah berlangsung lama.
Parikesit juga membantah pencopotan Chandra Purnama terkait dengan kegagalan mantan Dirut BTPN itu dalam memimpin Perum Pegadaian. "Seperti membangun rumah, kita kan perlu ahli kayu, ahli fondasi, ahli genteng. Nah, Pak Chandra itu ahli fondasi. Sekarang kita cari untuk hal yang lain," ungkapnya di kantor Kementerian BUMN, Rabu (3/11/2010).
"Waktu kami menunjuk beliau (jadi Dirut Perum Pegadaian dulu) karena memang keahlian beliau. Jadi waktu kita cari pengganti Dirut Pegadaian yang dulu Pak Edi, kita cari banker yang memang ahli dalam restructuring. Dan Pak Chandra pada BTPN, keahliannya itu," paparnya.
Parikesit mengatakan proses pertimbangannya sudah berlangsung sejak sebulan lalu. Bahkan, Chandra langsung diikutsertakan dalam diskusi. Terkait keterkejutan manajemen Perum Pegadaian dengan penggantian ini, Parikesit kembali menampik.
"Waktu kemarin raker di Lombok sudah juga perpisahan. Jadi waktu raker di Lombok, Pak Chandra sudah bilang mungkin dalam waktu dekat saya harus berhenti. Jadi sudah pamitan ke semua," katanya.
Untuk sementara, Menteri BUMN menunjuk Direktur Keuangan sebagai Plt Dirut. Parikesit mengatakan Kementerian BUMN sudah mempertimbangkan penggantian ini terhadap kinerja Pegadaian.
Parikesit juga membantah pencopotan Chandra Purnama terkait dengan kegagalan mantan Dirut BTPN itu dalam memimpin Perum Pegadaian. "Seperti membangun rumah, kita kan perlu ahli kayu, ahli fondasi, ahli genteng. Nah, Pak Chandra itu ahli fondasi. Sekarang kita cari untuk hal yang lain," ungkapnya di kantor Kementerian BUMN, Rabu (3/11/2010).
"Waktu kami menunjuk beliau (jadi Dirut Perum Pegadaian dulu) karena memang keahlian beliau. Jadi waktu kita cari pengganti Dirut Pegadaian yang dulu Pak Edi, kita cari banker yang memang ahli dalam restructuring. Dan Pak Chandra pada BTPN, keahliannya itu," paparnya.
Parikesit mengatakan proses pertimbangannya sudah berlangsung sejak sebulan lalu. Bahkan, Chandra langsung diikutsertakan dalam diskusi. Terkait keterkejutan manajemen Perum Pegadaian dengan penggantian ini, Parikesit kembali menampik.
"Waktu kemarin raker di Lombok sudah juga perpisahan. Jadi waktu raker di Lombok, Pak Chandra sudah bilang mungkin dalam waktu dekat saya harus berhenti. Jadi sudah pamitan ke semua," katanya.
Untuk sementara, Menteri BUMN menunjuk Direktur Keuangan sebagai Plt Dirut. Parikesit mengatakan Kementerian BUMN sudah mempertimbangkan penggantian ini terhadap kinerja Pegadaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar